"Serius, di saat seperti ini malah ngomong begitu?" tulis seorang warganet di kolom komentar. Rasanya, pernyataan itu salah tempat dan salah waktu.
Lalu, bagaimana tanggapan Presiden? Prabowo tidak marah. Dia cuma tersenyum tipis, lalu mengangkat tangannya dan melambai kecil. Gerakannya seperti isyarat halus, seolah berkata, "sudah, tidak usah."
Adegan singkat itu langsung menyebar ke mana-mana. Sementara warga masih berjuang membersihkan sisa lumpur dari rumah mereka, percakapan publik malah bergeser. Dari bencana alam jadi pembahasan tentang budaya memuji, tentang politik, dan tentang rasa empati yang kadang hilang di saat yang paling dibutuhkan. Sebuah tragedi, tanpa direncanakan, berubah jadi panggung drama yang membuat banyak orang merasa tidak nyaman.
Artikel Terkait
5 Drakor yang Menggali Kisah Nyata: Dari Ring MMA hingga Istana Joseon
Cak Imin Desak Evaluasi Total Kebijakan Lingkungan Usai Bencana Sumatera
Kepala BNPB dan Kengerian yang Baru Nyata Setelah Kaki Menginjak Lumpur
Kapolsek Langkat Berenang Lawan Arus, Evakuasi Warga Pakai Rakit Batang Pisang