Pada Selasa pagi itu, sekitar pukul setengah sepuluh, linimasa Instagram ramai oleh unggahan Sherly Annavita. Influencer yang juga dikenal sebagai aktivis kemanusiaan itu mengungkapkan sesuatu yang cukup mencekam: ia mengaku menjadi korban teror dan intimidasi. Unggahannya langsung menyita perhatian.
Reaksinya cepat sekali. Dalam waktu setengah jam, postingan itu sudah diklik 'suka' oleh 23 ribu orang dan dibanjiri hampir 1.600 komentar. Suara mayoritas penuh dukungan dan doa untuk keselamatannya. Tapi, ada juga suara sumbang yang berbisik was-was. Di tengah situasi politik yang agak panas, beberapa warganet khawatir ini adalah permainan adu domba.
Sherly bercerita lewat beberapa slide dengan latar hitam dan tulisan putih. Isinya gamblang. Ia mengaku mendapat ancaman berulang, lewat pesan pribadi dan medsos, bahkan sampai ke intimidasi fisik.
“Saya diteror!!! Malam tadi teror itu semakin jelas ditunjukkan. Kendaraan saya diberi tanda, tempat tinggal saya dilempari telur busuk dan tulisan bernada ancaman,”
Begitu tulisnya dalam satu unggahan. Ia menegaskan, perbedaan pendapat yang ia suarakan selama ini bukanlah soal benci. Melainkan, kata Sherly, datang dari kepeduliannya pada isu kemanusiaan dan keadilan sosial.
Kolom komentar pun riuh. Banyak figur publik dan akun aktivis turut angkat bicara, memberikan semangat.
Akun asarhumanity menulis, “Innalillahi ya Allah stay safe kak Sherly.”
“Astaghfirullah, semoga Allah melindungi ade, tetap semangat ya,” tulis akun nuring.hatie_official.
Dukungan serupa datang dari bayuoktara, “Stay strong Sherly.. Tetap semangat.. Insya Allah selalu dalam lindungan-Nya.”
Namun begitu, di balik gelombang simpati, kekhawatiran tadi tetap ada. Seperti komentar dari akun sabil411_, “Tapi ogut takut kalau ini upaya adu domba gak sih .” Sejumlah netizen lain juga mengingatkan agar kasus ini jangan malah jadi alat untuk memecah-belah.
Artikel Terkait
Di Balik Keriuhan Media Sosial, Budaya Perusahaan Ternyata Masih Berjalan dalam Kabut
Mendikbud Ungkap Nasib Sekolah Pasca-Banjir: Ada yang Hilang, Rusak Parah, hingga Harus Direlokasi
Ukraina Bantah Klaim Serangan Drone ke Putin: Tak Ada Bukti, Hanya Akal-Akalan
Pesta Arak di Jember Berujung Petaka, Empat Nyawa Melayang