Kemendikdasmen Kaji Wacana Bahasa Portugis dan Perubahan Nama Pelajaran Bahasa Indonesia

- Rabu, 26 November 2025 | 15:48 WIB
Kemendikdasmen Kaji Wacana Bahasa Portugis dan Perubahan Nama Pelajaran Bahasa Indonesia

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan adanya kajian internal tentang pembelajaran bahasa asing di sekolah dasar. Menurutnya, kajian ini tidak hanya fokus pada satu bahasa, melainkan mencakup berbagai pilihan bahasa yang bisa diterapkan.

Rencananya, Bahasa Inggris akan mulai diajarkan sejak kelas 3 SD pada tahun 2027. Namun sebelum itu, pemerintah akan menyiapkan pelatihan guru terlebih dahulu pada 2026. Di sisi lain, sekolah juga diberi kelonggaran untuk menawarkan bahasa asing lain sesuai kesiapan masing-masing.

Lalu, bagaimana dengan Bahasa Portugis yang sempat disinggung Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan Presiden Brasil Lula da Silva?

“Kami sudah melakukan kajian internal soal pembelajaran bahasa asing ya, tidak hanya Bahasa Portugis. Karena bahasa asing itu kan banyak ya,”

kata Mu’ti usai rapat bersama Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (26/11).

Ia menjelaskan, saat ini ada lima bahasa asing yang paling banyak diajarkan di sekolah: Arab, Prancis, Mandarin, Jepang, dan sebagian sekolah bahkan sudah mulai memasukkan Bahasa Korea. Soal Portugis, Mu’ti bilang, itu semua bergantung pada kesiapan guru dan sarana prasarana.

“Dan nanti kemungkinan juga bisa diajarkan Bahasa Portugis. Tapi nanti sangat tergantung pada bagaimana kesiapan gurunya, juga bagaimana kesiapan sarana prasarananya,”

ujarnya.

Usulan Perubahan Nama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Tak hanya bahasa asing, Mu’ti juga menyentuh soal mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ia membuka peluang perubahan nama mata pelajaran tersebut menjadi “Bahasa dan Sastra Indonesia”. Tujuannya, agar aspek sastra benar-benar diajarkan, tidak tenggelam begitu saja.

“Mungkin ya, saya juga belum membahas secara detail di internal, tapi tadi saya sempat bicara singkat dengan Pak Wakil Menteri (Atip Latipulhayat) yang kami tugasi untuk menyiapkan rancangan perubahan Undang-Undang Sisdiknas. Mungkin nanti namanya diubah. Kalau sekarang kan hanya ‘Bahasa Indonesia’,”


Halaman:

Komentar