Tips Menulis Rilis Pers dari Seorang Jurnalis
Bayangkan betapa sibuknya sebuah meja redaksi. Dalam sehari, bisa sampai 200 rilis berdatangan. Di tengah banjir informasi itu, editor hanya punya waktu sangat singkat, cuma 5 sampai 10 detik, untuk memutuskan mana yang layak dibaca lebih lanjut dan mana yang langsung terabaikan.
Inilah realitas yang coba dibongkar dalam sesi berbagi yang digelar Diskominfo Jabar belum lama ini. Mereka menghadirkan jurnalis kumparan, M. Rizki, untuk berbagi ilmu tentang cara menulis rilis pers yang efektif.
"Redaksi menerima 200 rilis dan waktu baca editor 5 hingga 10 detik,"
kata Rizki, mengungkapkan tekanan yang dihadapi para jurnalis setiap harinya.
Dengan waktu yang sangat terbatas itu, judul menjadi kunci utama. Itulah gerbang pertama yang menentukan nasib sebuah rilis.
"Terutama judulnya yang dibaca," tegasnya.
Lalu, apa saja yang membuat sebuah rilis gagal total dan berakhir di tempat sampah digital? Rizki membeberkan beberapa alasan utamanya. Pertama, isinya tidak punya nilai berita dan cuma berisi seremonial belaka. Kedua, tidak didukung data yang konkret, kutipannya lemah atau terlalu normatif. Ketiga, judulnya tidak jelas dan isinya terlalu bertele-tele. Keempat, foto yang disertakan tidak layak muat. Dan yang kelima, salah timing. Sudah telat.
Media Bukan Sekadar Corong
Di sisi lain, Rizki menekankan perlunya perubahan pola pikir. Perlu dipahami betul bahwa media punya prinsip sendiri. Mereka bukan corong instansi yang akan memberitakan apa pun. Media akan memilih topik yang relevan dan punya dampak bagi banyak orang.
"Yang harus dipahami adalah, media bukan corong instansi, mereka pilih yang relevan dan berdampak," ujar Rizki.
Karena itu, sebuah rilis pers yang baik harus menjawab rasa penasaran publik. Jangan malah berpusat pada keinginan instansi untuk pamer.
"Rilis harus menjawab ‘mengapa publik perlu tahu?’, bukan ‘mengapa instansi ingin mengumumkan?’," paparnya.
Artikel Terkait
Damai Palsu di Manado: Korban Terluka, Pelaku Bebas Berkeliaran
Kebhinekaan dan Semangat Baru Warnai Peringatan Hari Guru di SRMA 10 Jakarta
Tiga Eks Dirut ASDP Segera Bebas Usai Prabowo Beri Rehabilitasi
Di Balik Kisah Viral, Nurhadi Berjuang Kembali Bangun Rental PS untuk Hidup Mandiri