Rapat menilai langkah ini bukan sekadar kesalahan prosedural. Mereka melihatnya sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, bahkan bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU. Poin pertama dalam risalah dengan tegas menyatakan hal itu.
Di sisi lain, situasinya jadi makin runyam karena undangan ini terjadi di tengah kecaman global terhadap Israel yang dituding melakukan genosida di Gaza. Rapat pun menyoroti hal ini. Mereka berpendapat bahwa tindakan tersebut telah memenuhi unsur pencemaran nama baik organisasi, yang menurut Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan NU, bisa berujung pada pemberhentian tidak dengan hormat.
Siapa sebenarnya Peter Berkowitz?
Nama Peter Berkowitz sebenarnya sudah sempat mencuat dan menghebohkan publik tanah air sebelumnya. Dia adalah akademisi yang dikenal sebagai pendukung garis keras Israel dan pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Kebijakan di era pemerintahan Donald Trump.
Melalui berbagai tulisannya, pria ini secara terbuka mendukung aksi-aksi Israel di Gaza. Tak heran jika banyak yang mencapnya sebagai tokoh Zionis.
Hebohnya, ternyata UI bukan satu-satunya institusi yang mengundangnya. Beberapa bukti yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa Peter Berkowitz juga tampil sebagai pembicara dalam acara AKN NU yang diselenggarakan oleh PBNU. Fakta inilah yang diduga menjadi pemicu utama kemarahan internal dan berujung pada desakan mundur terhadap Ketum PBNU.
Artikel Terkait
Dibalik Kematian Dosen Untag, Terkuak Hubungan Rumit dengan Perwira Polisi
Paus Leo XIV Ingatkan Pelajar AS: Jandalkan Otak, Bukan AI, untuk PR
Kolonialisme Berjubah Baru: Menguak Jebakan Ketergantungan Pasca-Kemerdekaan
KPK Bongkar Marak Jual Beli Kuota Haji Khusus di Seluruh Indonesia