Putri Reema, Diplomat Perempuan yang Mendobrak Tradisi di Balik Kunjungan MBS

- Jumat, 21 November 2025 | 06:12 WIB
Putri Reema, Diplomat Perempuan yang Mendobrak Tradisi di Balik Kunjungan MBS

Tahun 2013 misalnya, ia mendirikan Alf Khair – perusahaan sosial yang bertujuan membuka akses peluang bagi perempuan Saudi melalui bimbingan dan manajemen profesional.

Kariernya di bidang olahraga pun cukup mentereng. Pada 2016, Reema diangkat sebagai Wakil Menteri Divisi Perempuan di Otoritas Olahraga Umum Arab Saudi. Tak sampai setahun, ia sudah menjadi Presiden Federasi Olahraga Komunitas Saudi – perempuan pertama yang memimpin federasi yang menaungi kegiatan olahraga untuk pria dan perempuan.

Puncaknya, ia menjabat Wakil Presiden Bidang Pengembangan dan Perencanaan di Otoritas Olahraga Umum Arab Saudi.

Yang menarik, komitmen Reema untuk memberdayakan perempuan tak hanya menyentuh kalangan elite. Ia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk mempromosikan pendidikan jasmani bagi anak perempuan di sekolah – langkah awal yang membuka jalan bagi partisipasi mereka dalam kompetisi olahraga.

Di luar olahraga, Reema juga mendirikan Asosiasi Kesadaran Kanker Payudara Zahra. Bahkan, ia memecahkan rekor dunia dengan mengorganisir aksi 'pita merah muda manusia' terbesar pada 2010 yang tercatat dalam Guinness World Records.

Prestasinya pun diakui secara internasional. Fast Company menobatkannya sebagai Tokoh Paling Kreatif dalam Bisnis pada 2014, sementara Forbes Timur Tengah memasukkannya dalam daftar 200 Wanita Arab Paling Berpengaruh di tahun yang sama.

Selaras dengan Visi 2030

Pengangkatan Reema sebagai dubes pada 2019 dengan pangkat setara menteri punya makna strategis. Posisi ini sebelumnya dipegang Pangeran Khalid bin Salman – adik Pangeran MBS yang kemudian dipromosikan sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan kini menjadi Menhan.

Kehadiran Reema sejalan dengan visi reformasi sosial Saudi 2030 yang digaungkan Pangeran MBS. Ia mewakili citra Arab Saudi yang semakin membuka peran perempuan di panggung global.

Dengan pengalaman hidup di AS dan latar belakang diplomatik keluarganya, Reema dinilai mampu menjembatani kepentingan Riyadh-Washington di berbagai bidang – dari ekonomi hingga keamanan dan investasi.

Presiden Trump sendiri tak segan memberikan pujian. Dalam pidatonya di Forum Investasi Saudi-AS di Washington DC pada 19 November 2025, ia menyebut Putri Reema sebagai perwakilan luar biasa Arab Saudi untuk AS. Bahkan dalam Forum Investasi di Miami awal 2025, Trump menyematkan gelar 'wanita paling berpengaruh di dunia' untuknya.

Tak berlebihan memang. Posisinya yang tinggi dan prestasinya dalam pemberdayaan perempuan membuat Reema menjadi tokoh kunci dalam mempromosikan inklusi gender, baik di dalam negeri maupun dalam hubungan bilateral Saudi dengan dunia.


Halaman:

Komentar