Isu kurangnya ahli gizi untuk program andalan pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG), diakui oleh Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang. Tapi dia optimis. "Enggak lah, ini kan bisa kita atasi, bismillah kita bisa atasi," ujarnya dengan nada meyakinkan seusai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis kemarin.
Memang, jumlahnya terbatas. Menurutnya, Persagi sendiri menyebutkan bahwa hingga akhir tahun ini hanya tersedia sekitar 16.000 ahli gizi, dan sebagian besar sudah bekerja. Namun begitu, solusinya sudah dirancang.
Nanik memastikan pihaknya akan menggandeng Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). Kerja sama ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga ahli untuk program tersebut. "Mudah-mudahan kita akan kerja sama dengan berbagai pihak," katanya. Yang jelas, rekomendasi dari Persagi akan menjadi acuan utama dalam penyediaan tenaga ahlinya.
Di sisi lain, tekanan untuk melibatkan ahli gizi ini datang dari Mentri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas. Sehari sebelumnya, di Kantor Kemenko Pangan, dia bersikeras. "MBG tetap dan wajib perlu profesi ahli gizi dalam penyelenggaraannya. Saya ulangi lagi, MBG perlu profesi ahli gizi," tegas Zulhas usai bertemu dengan perwakilan Persagi.
Artikel Terkait
25 Demonstran Dihadiahi Dakwaan JPU Usai Ricuh Gedung DPR
Polisi Sita Ruko dan Rp 4,45 Miliar USDT dari Pelaku Pembobol Markets.com
Pria di Gowa Diringkus Usai Paksa Mantan Selingkuhan Bayar Rp 100 Juta dengan Ancaman Video Syur
Kasus Google Cloud Kemendikbudristek Beralih ke Kejagung, Pelaku Diduga Sama dengan Korupsi Chromebook