Din Syamsuddin: MUI Harus Jadi “Tenda Besar” yang Mengayomi Seluruh Umat Islam
JAKARTASATU.COM – Musyawarah Nasional MUI yang baru saja dimulai hari ini dinilai sebagai momentum penting. Bukan sekadar acara rutin, tapi kesempatan emas untuk memperkuat konsolidasi. Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum MUI periode 2014–2015, menegaskan hal itu dengan nada serius. Menurutnya, MUI harus benar-benar menjadi "Tenda Besar" bagi seluruh umat Islam.
Din tak menampik bahwa selama ini masih terasa ada dominasi organisasi tertentu dalam tubuh MUI. Padahal, sejak awal MUI didesain sebagai wadah musyawarah bagi ulama, zuama, dan cendekiawan Muslim. "Kalau masih didominasi satu kelompok saja, ya belum kaffah," ujarnya saat ditemui Kamis (20/11/2025). Ia lantas menjelaskan dengan istilah Arab: MUI harus berfungsi fauqal jami' walil jami'—berada di atas dan untuk semua golongan.
Di sisi lain, Din punya usulan konkret. Susunan kepengurusan MUI ke depan harus lebih inklusif. Misalnya, seluruh Ketua Umum dari sekitar 70 ormas Islam sebaiknya masuk dalam keanggotaan Dewan Pertimbangan. Ia juga mengusulkan sistem berimbang: kalau Ketua Dewan Pimpinan MUI berasal dari organisasi A, maka Ketua Dewan Pertimbangan sebaiknya dari organisasi B. Intinya, jangan sampai ada dominasi.
Artikel Terkait
ICW Bongkar 42 Wakil Menteri yang Sibuk Rangkap Jabatan
Surga Rindu pada Wanita yang Punya Dua Sifat Ini
Transjakarta Siagakan Bus Tambahan Gantikan Rute MRT yang Lumpuh
Erupsi Semeru Tak Ganggu Penerbangan, Bandara Sekitar Tetap Normal