Densus 88 Ingatkan Orangtua: Awasi Ponsel Anak dari Jebakan Radikal
Orangtua diminta lebih proaktif. Detasemen Khusus Antiteror Polri, atau yang kita kenal sebagai Densus 88, baru-baru ini mengeluarkan imbauan khusus. Intinya, mereka meminta para orang tua untuk rutin memeriksa ponsel anak-anaknya. Tujuannya jelas: melindungi mereka dari paparan paham radikalisme yang bisa menyusup lewat layar gadget.
Latar belakang imbauan ini cukup mengkhawatirkan. Menurut data yang diungkap Densus, ada 110 anak dari 23 provinsi berbeda yang sudah teridentifikasi direkrut oleh jaringan terorisme. Angka yang tidak bisa dianggap remeh.
“Orang tua punya kendali terhadap anaknya. Ambil handphone putra-putrinya secara sidak,” tegas juru bicara Densus 88, Ajun Komisaris Besar Mayndra Eka Wardhana, dalam sebuah konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).
Menurut Mayndra, perekrut biasanya memanfaatkan narasi ideologi kanan atau agama untuk menjerat anak-anak. Caranya licik. Mereka seringkali memulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang seolah-olah biasa, tapi sebenarnya penuh jebakan.
“Mungkin ada pertanyaan seperti ini ‘Manakah yang lebih baik antara Pancasila dengan kitab suci?’, salah satu jebakan pertama,” ujarnya.
Artikel Terkait
Pengendara di Maros Berulah, Nyaris Pukul Petugas Saat Razia
Pohon Tumbang Timbulkan Kemacetan di Kawasan Senayan
Din Syamsuddin Desak MUI Jadi Tenda Besar Tanpa Dominasi Ormas Tertentu
Roblox Pasang Teknologi Deteksi Usia, Ini Respons Pemerintah