Keutamaan Bertani dalam Islam: Fallah sebagai Jalan Spiritual Menuju Falah
Dalam perspektif Islam, aktivitas bertani tidak hanya sekadar pekerjaan duniawi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Lebih dari itu, bertani merupakan sebuah bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi dan sarat dengan keberkahan. Profesi sebagai petani atau fallah dalam terminologi Arab, memiliki kaitan erat secara linguistik dan filosofis dengan konsep falah yang berarti kemenangan atau kesuksesan sejati.
Korelasi Linguistik: Fallah dan Falah dalam Tinjauan Islam
Kata fallah (petani) dan falah (keberuntungan) dalam bahasa Arab berasal dari akar kata yang sama, yaitu fa-lam-ha (ف-ل-ح). Akar kata ini mengandung makna dasar "membelah" atau "membuka", yang merefleksikan tindakan petani dalam membajak tanah untuk menumbuhkan kehidupan. Dalam Al-Qur'an, kata aflaha yang berarti "beruntung" sering digunakan, seperti dalam Surah Al-Mu'minun ayat 1: "Qad aflaha al-mu'minun" (Sungguh beruntung orang-orang yang beriman). Hubungan etimologis ini mengisyaratkan bahwa profesi bertani adalah jalan menuju keberuntungan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.
Landasan Syariat: Pertanian dalam Al-Qur'an dan Hadis
Al-Qur'an secara eksplisit menjadikan proses pertanian sebagai bukti nyata kekuasaan Allah SWT. Surah Yasin ayat 33 menyatakan: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan." Ayat ini menegaskan bahwa petani berperan sebagai perantara dalam manifestasi rahmat dan kuasa Ilahi di muka bumi.
Rasulullah SAW juga menempatkan aktivitas bertani dalam posisi yang mulia. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, beliau bersabda: "Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, lalu tanaman itu dimakan oleh manusia, burung, atau hewan, melainkan hal itu menjadi sedekah baginya." Pernyataan serupa juga ditemukan dalam tradisi Syi'ah, dimana Imam Ja'far ash-Shadiq menyatakan bahwa tidak ada pekerjaan yang lebih dicintai Allah selain bercocok tanam.
Artikel Terkait
Polemik Ijazah Jokowi: Beathor Suryadi Beberkan Fakta dan Tuntut Transparansi
Kunjungan Menlu dan Menhan RI Perkuat Kerja Sama Pertahanan & Ekonomi dengan PM Jepang
Analisis Kritis Program MBG: Mendorong Transparansi & Efektivitas untuk Gizi Optimal
Hak Menguasai Negara atas Sumber Agraria: Pengertian, Dasar Hukum, dan Implementasi UUPA