Dinasti Politik: Ketika Kekuasaan Hanya untuk Satu Keluarga
Poster dengan tulisan "Nyenengin Satu Keluarga, Yang Susah Satu Negara" menggambarkan realitas politik yang terjadi di banyak negara. Sistem pemerintahan yang seharusnya demokratis berubah menjadi arena permainan kekuasaan untuk kepentingan segelintir orang.
Dinasti politik terjadi ketika kekuasaan dipusatkan dalam satu keluarga. Jabatan strategis diduduki oleh orang-orang yang memiliki hubungan darah, bukan berdasarkan kompetensi. Akibatnya, kebijakan publik seringkali lebih mengutamakan kepentingan keluarga penguasa daripada rakyat banyak.
Masyarakat merasakan dampak nyata dari sistem seperti ini. Kenaikan harga kebutuhan pokok, sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, dan mahalnya biaya pendidikan menjadi beban yang harus ditanggung rakyat. Sementara itu, keluarga penguasa menikmati fasilitas dan hak istimewa.
Artikel Terkait
Dampak Putusan MK: Konsep Tito Karnavian Ambrol, Polisi Aktif Dilarang Jabat Posisi Sipil
Pesta Seks Pelajar: Ustadz Ihsanul Faruqi Beberkan Penyebab & Solusi Mengatasi
Kunjungan Raja Yordania Abdullah II ke Indonesia: Agenda, Pesawat F-16, hingga Gelar untuk Prabowo
Fakta Ijazah Jokowi di UGM: Foto Kontroversial dan Status DO yang Beredar