Dinasti Politik: Ketika Kekuasaan Hanya untuk Satu Keluarga
Poster dengan tulisan "Nyenengin Satu Keluarga, Yang Susah Satu Negara" menggambarkan realitas politik yang terjadi di banyak negara. Sistem pemerintahan yang seharusnya demokratis berubah menjadi arena permainan kekuasaan untuk kepentingan segelintir orang.
Dinasti politik terjadi ketika kekuasaan dipusatkan dalam satu keluarga. Jabatan strategis diduduki oleh orang-orang yang memiliki hubungan darah, bukan berdasarkan kompetensi. Akibatnya, kebijakan publik seringkali lebih mengutamakan kepentingan keluarga penguasa daripada rakyat banyak.
Masyarakat merasakan dampak nyata dari sistem seperti ini. Kenaikan harga kebutuhan pokok, sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, dan mahalnya biaya pendidikan menjadi beban yang harus ditanggung rakyat. Sementara itu, keluarga penguasa menikmati fasilitas dan hak istimewa.
Artikel Terkait
Update Pencarian Korban Longsor Cilacap: 667 Personel dan 9 Anjing Pelacak Diterjunkan
Ruth Herbert Selesaikan Perjalanan 6,5 Bulan dari Inggris ke Turki untuk Palestina, Galang Dana Rp 1 Miliar
Hero Aprila: Perjuangan Pemuda Adat Indonesia di KTT COP 30 untuk Keadilan Iklim
Biaya Kereta Cepat Whoosh vs Taiwan: Analisis Efisiensi & Proyeksi 40 Tahun Balik Modal