Bahlil Lahadalia Bicara Wayang dan RUU Pemilu di HUT Golkar ke-61
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan respons jenaka ketika ditanya mengenai perkembangan RUU Pemilu. Rancangan undang-undang ini telah masuk dalam daftar prioritas dan rencananya akan mulai dibahas di DPR pada tahun 2026.
Pernyataan ini disampaikan Bahlil saat menghadiri pagelaran wayang kulit yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Partai Golkar yang ke-61. Acara berlangsung di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Jumat malam.
Wayang sebagai Warisan Budaya dalam Perayaan HUT Golkar
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menekankan bahwa pertunjukan wayang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangkaian perayaan HUT partainya. Ia menyatakan wayang sebagai warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan.
"Wayang ini sudah mendapat pengakuan dari UNESCO. Tugas kita bersama adalah menjaga dan melestarikannya, serta terus menyajikannya kepada masyarakat," ujar Bahlil.
Dia juga mengakui keterbatasan pengetahuannya tentang wayang sebagai orang Papua, namun mengapresiasi nilai seni yang terkandung di dalamnya. "Sekjen saya mengatakan bahwa wayang tidak hanya tentang seni tari, tapi juga seni suara yang luar biasa," tambahnya.
Artikel Terkait
Denda Tilang DIY Anjlok Drastis, Polisi Beralih ke Teguran
Aceh dan Ibu Pertiwi: Sebuah Jeritan yang Tak Kunjung Didengar
Tito Karnavian Soroti Tumpang Tindih Data, Usulkan BNPB Jadi Pemegang Kendali
Tumpukan Kayu Gelondongan Bikin Bingung, DPR Desak Pemerintah Beri Kepastian