Untuk melindungi diri mereka sendiri, Perancis meluncurkan kampanye vaksinasi pada awal Oktober lalu, yang hanya menargetkan bebek karena mereka dapat dengan mudah menularkan virus tanpa menunjukkan gejala.
Vaksin ini tidak dimaksudkan untuk sepenuhnya melindungi unggas dari tertular penyakit ini, namun untuk membatasi penyebarannya dan dengan demikian menghindari pemusnahan preventif secara besar-besaran. Hal ini merupakan tambahan dari langkah-langkah biosekuriti dan pengendalian standar.
Perancis adalah eksportir besar pertama yang memvaksinasi unggas terhadap flu burung, menantang hambatan perdagangan dari negara-negara yang khawatir virus tersebut dapat menyebar tanpa diketahui.
Baca Juga: Houthi Yaman Mgaku Bertanggung Jawab Atas Serangan Kapal Kontainer Laut Merah
Perancis telah menaikkan tingkat risiko flu burung menjadi 'tinggi' dari 'sedang' pada bulan lalu setelah kasus-kasus baru penyakit ini terdeteksi, sehingga memaksa peternakan unggas untuk memelihara unggas di dalam ruangan untuk membendung penyebaran virus yang sangat menular tersebut.
Sejauh ini tujuh wabah flu burung telah terdeteksi di Perancis sejak 27 November, kata Kementerian Pertanian di situsnya, lima di antaranya menyerang kalkun, satu menyerang ayam petelur, dan satu lagi menyerang bebek.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dkliknews.com
Artikel Terkait
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!
Pemukim Yahudi Bakar Masjid dan Alquran di Tepi Barat, 2 Anak Tewas