Nepal Berdarah: Belasan Tewas dalam Aksi Demo, Termasuk Istri Mantan PM Jhalanath Khanal

- Rabu, 10 September 2025 | 11:15 WIB
Nepal Berdarah: Belasan Tewas dalam Aksi Demo, Termasuk Istri Mantan PM Jhalanath Khanal


Meskipun larangan itu akhirnya dicabut tergesa-gesa pada Senin malam, protes sudah terlanjur membesar. Gelombang kemarahan rakyat menjelma menjadi gerakan antikorupsi yang menargetkan elite politik Nepal.


Militer Nepal menuding para demonstran memanfaatkan situasi untuk merusak, menjarah, dan membakar properti publik maupun pribadi.


“Jika kerusuhan berlanjut, semua lembaga keamanan, termasuk Angkatan Darat Nepal, berkomitmen untuk mengambil alih kendali situasi mulai pukul 22.00 waktu setempat," menurut pernyataan resmi.


Meskipun KP Oli sudah mengundurkan diri, kondisi politik Nepal tetap tak menentu. Belum jelas siapa yang akan menggantikannya, sementara sejumlah menteri dan pejabat dilaporkan berlindung di markas pasukan keamanan karena takut menjadi sasaran amarah massa.


Di gedung parlemen ratusan demonstran menari, menyanyikan lagu-lagu perlawanan, dan mengibarkan bendera Nepal di sekitar api unggun di pintu masuk. Semua jendela gedung dipecahkan, grafiti antikorupsi memenuhi dinding, dan sebagian pengunjuk rasa berhasil masuk ke ruang parlemen.


Seorang warga Kathmandu, Muna Shreshta, 20 tahun, yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan sudah saatnya korupsi di negaranya diberantas.


“Korupsi sudah menjadi masalah lama. Sudah waktunya bangsa kita berubah, pemimpin kita berubah, semuanya berubah," ujarnya kepada BBC.


“Kami senang menyaksikan ini dan memperjuangkannya. Saya harap perubahan ini membawa sesuatu yang positif bagi kami," lanjutnya.


Nepal kini berada di ambang krisis politik besar. Meski larangan media sosial sudah dicabut, kemarahan rakyat belum mereda. Tuntutan mereka bukan lagi soal kebebasan digital, melainkan perlawanan terhadap korupsi, ketidakadilan, dan elite politik yang dianggap gagal membawa perubahan.


Sejauh ini dilaporkan total 19 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan Nepal


Sumber: RMOL 


Halaman:

Komentar