Akibat serangan 7 Oktober 2023 tersebut, militer Israel mengalami kebingungan, kehilangan senjata bahkan tidak terorganisir dalam merespon serangan pejuang Palestina.
Tidak terorganisirnya militer Israel sampai pada tahap dibentuknya grup WhatsApp sementara untuk berkoordinasi dengan sesama prajurit dan mencari informasi di media sosial, bukan sesuai jalur militer yang biasanya tertutup dan taat aturan atasan mereka.
Bahkan sebagian dari divisi militer Israel yang menyerang Gaza justru mencoba mempelajari rilis yang dikeluarkan oleh Al Qassam untuk bisa memahami situasi.
Diketahui Al Qassam adalah salah satu brigade militer disamping 8 brigade lainnya di Palestina yang rajin mengupload rilis pertempuran mereka lewat situs mereka hamas.ps.
Bahkan di media lokal Israel, militer Israel dikabarkan tidak memiliki rencana untuk merespon serangan pejuang Palestina dan tidak siapnya tentara cadangan untuk ditugaskan di Gaza pasca serangan 7 Oktober.
Sebagian tentara cadangan berangkat ke Gaza bahkan atas dasar inisiatif mereka sendiri karena kacaunya sistem koordinasi dengan militer pusat Israel.
Israel hanya melansir jumlah korban sipil mereka sebanyak 1.200 orang pada serangan 7 Oktober dan tidak memberikan klarifikasi jumlah militer mereka yang tewas pada saat itu baik tentara inti maupun tentara cadangan.
Baca Juga: Viral Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar Mahfud di Boyolali, Begini Respon Cepat TNI
Namun seringkali dalam rilis berita duka yang dikeluarkan Israel, prajurit mereka yang tewas berstatus tentara cadangan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: surabaya.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Netanyahu Buka Suara Soal Turki Masuk Gaza, Didampingi Langsung Wapres AS!
Truk BBM Terguling dan Dijarah, 29 Nyawa Melayang dalam Ledakan Mengerikan
China Bela Proyek Whoosh: Manfaat untuk Publik yang Tak Terhitung Angkanya!
45 Tewas dalam Serangan Dadakan Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Gaza?