murianetwork.com - Media internasional atau media asing menyorot peristiwa pengusiran pengungsi Rohingya di Banda Aceh oleh mahasiswa pada Rabu (27/12/2023) di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh.
Mereka menyebut aksi tersebut sebagai kampanye ujaran kebencian terhadap pengungsi.
Pengungsi Rohingya di Aceh menjadi perbincangan hangat dan menuai berbagai kejadian, mulai dari penolakan yang di lakukan masyarakat di beberapa wilayah, dan pendemo mahasiswa Aceh pada beberapa waktu lalu.
Kali ini warga masyarakat Kabupaten Bireuen juga ikut menolak pengungsi rohingya berada di Aceh. Dikarenakan mereka harus kembali ke asalnya melalui UNHCR.
Mulai dari Tokoh Adat di lautan simpang Mamplap, Bireuen, nelayan Kabupaten Bireuen, ketua Adepsi Kabupaten Bireuen dan KNPI Kabupaten Bireuen ikut menolak etnis Rohingya.
Adapun dalam video yang berdurasi 54 detik tokoh adat menghimbau kepada nelayan dan pelaut lainnya untuk melihat etnis rohingya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan