murianetwork.com - Media internasional atau media asing menyorot peristiwa pengusiran pengungsi Rohingya di Banda Aceh oleh mahasiswa pada Rabu (27/12/2023) di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh.
Mereka menyebut aksi tersebut sebagai kampanye ujaran kebencian terhadap pengungsi.
Pengungsi Rohingya di Aceh menjadi perbincangan hangat dan menuai berbagai kejadian, mulai dari penolakan yang di lakukan masyarakat di beberapa wilayah, dan pendemo mahasiswa Aceh pada beberapa waktu lalu.
Kali ini warga masyarakat Kabupaten Bireuen juga ikut menolak pengungsi rohingya berada di Aceh. Dikarenakan mereka harus kembali ke asalnya melalui UNHCR.
Mulai dari Tokoh Adat di lautan simpang Mamplap, Bireuen, nelayan Kabupaten Bireuen, ketua Adepsi Kabupaten Bireuen dan KNPI Kabupaten Bireuen ikut menolak etnis Rohingya.
Adapun dalam video yang berdurasi 54 detik tokoh adat menghimbau kepada nelayan dan pelaut lainnya untuk melihat etnis rohingya.
Artikel Terkait
Pahlawan Muslim di Bondi: Donasi Rp 41,7 Miliar Mengalir untuk Penyelamat Yahudi
Angka Bunuh Diri di Kalangan Tentara Israel Melonjak Sejak Konflik Gaza
Badai Ganas Robohkan Replika Patung Liberty Raksasa di Brasil
Kisah Heroik Ahmed: Dari Pelarian Perang ke Pahlawan Bondi yang Diselamatkan oleh Kebaikan Dunia