Tidak hanya para tokoh agama, hal tersebut juga disetujui oleh warga Bethlehem, mereka akan merayakannya Natal dengan tenang, tanpa gembar-gembor dan tanpa terlalu banyak lampu, cukup secara spiritual dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga ketimbang merayakannya di alun-alun.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sampaikan Pesan Ini pada Megawati Usai Pertemuan Keduanya di Vatikan
Untuk diketahui, Bethlehem yang berada di Tepi Barat ini adalah kota yang diyakini umat Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus.
Bethlehem bertetangga dengan Yerusalem (wilayah pendudukan) dan Kota Bethlehem ini sebelumnya pernah mengalami bentrokan Israel-Palestina beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga: Kecewa! Rachmat Irianto Dicoret dari 30 Daftar Pemain Timnas Garuda yang Akan Berangkat ke Turki
Pada situasi yang sedang panas di Gaza, warga Bethlehem akan tetap merayakan Natal, wilayah ini hanya berjarak 50 kilometer dari kota Gaza.
Pada hari biasa, para pemimpin gereja akan berkumpul di awal Desember untuk meresmikan musim Adven (menjelang hari Natal), yang mana itu menjadi daya tarik bagi para wisata di kota itu.
Baca Juga: Politikus PDIP Aria Bima Soroti Dugaan Pelanggaran Mayor Teddy, Mabes TNI Buka Suara
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarfajar.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!