murianetwork.com - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah mencapai 'keputusan nasional' untuk tidak melakukan pembicaraan mengenai pertukaran sandera dengan Israel tanpa adanya gencatan senjata.
Melalui pernyataan hari Kamis, 21 Desember 2023, Hamas menegaskan menuntut penghentian perang menyeluruh di Jalur Gaza.
Mengutip Anadolu, Ismail Haniyeh selaku pemimpin politik Hamas pada Rabu, 20 Desember 2023 sempat berupaya memediasi kesepatan baru tentang pertukaran sandera dengan Israel.
Hal itu disampaikan Ismail Haniyeh saat tiba di Kairo, Mesir.
Baca Juga: Pasca-Mengundurkan Diri, Ketua KPK Firli Bahuri Mangkir dari Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya
Sementara dalam jeda kemanusiaan di Gaza bulan lalu, Hamas telah membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing.
Artikel Terkait
Serangan Udara Israel Tewaskan Anak-Anak di Gaza: Langgar Gencatan Senjata, Krisis Kemanusiaan Memburuk
Viral Tatapan Sinis Miss Israel ke Miss Palestine di Miss Universe 2025, Begini Kronologinya
Krisis Gaza: Bantuan Terhambat Picu Kelaparan Ekstrem Pasca Gencatan Senjata
Turkiye Keluarkan Surat Penangkapan untuk PM Israel Netanyahu Terkait Kejahatan Perang di Gaza