Jumlah itu ditukar dengan 240 warga Palestina termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak yang disandera Israel.
Israel mengklaim masih ada 130 warganya yang menjadi sandera Hamas.
Pasca jeda kemanusiaan, Israel semakin gencar memborbardir Gaza, menewaskan sekira 20 ribu warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 50 ribu warga luka-luka.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dipastikan Segera Proses Surat Pengunduran Diri Ketua KPK Firli Bahuri
Di sisi lain, PM Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus menyerang Jalur Gaza.
Kekejian itu tidak akan dihentikan sampai Israel mencapai tujuannya untuk memusnahkan Hamas.
Dia juga tidak ingin Gaza dikuasai Hamas dan otoritas Palestina pasca-perang.
"Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk memastikan bahwa Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel, baik oleh Hamas ataupun Fatah," sebutnya dalam surat kabar Israel Haaretz, Kamis, 21 Desember 2023.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lintaspromedia.com
Artikel Terkait
Tentara Cadangan Israel Dicopot Usai Sengaja Tabrak Warga Palestina yang Sedang Shalat
Najib Razak Dihantui Denda Rp 46 Miliar dan 20 Tahun Penjara di Kasus 1MDB
Nabi Ghana Batal Gelar Kiamat, Dana Bahtera Malah Berubah Mercedes
China Dukung Indonesia Pimpin Dewan HAM PBB di Jenewa