Ia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kembali menegaskan narasi Israel atas dugaan ancaman Iran. Dikatakannya ada limpahan konflik yang tiba-tiba muncul karena satu negara.
"Limpahan konflik tidak terjadi secara ajaib. Itu sudah direncanakan dan diinstruksikan," klaimnya lebih lanjut.
Erdan pun menuduh bahwa intersepsi AS baru-baru ini terhadap sebuah kapal dalam perjalanan ke Yaman "adalah bukti nyata siapa yang mendalangi penyebaran ini". Menurutnya, Iran selalu berdiri di bawah bayang-bayang dan mengambil tindakan.
"Setiap negara di kawasan ini telah terkena dampak teror Iran. Mereka tidak akan berhenti untuk memperluas hegemoni Syiah," kata Israel menggeser pembahasan Palestina ke Iran.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menganggap penolakan Israel yang jelas dan berulang kali terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima. Perlu diketahui ini jugalah yang membuat konflik terus terjadi di wilayah itu, sejak 1948.
Ia menyatakan kekhawatirannya bahwa sikap seperti itu dapat memperpanjang perang. Karenanya tindakan Israel tak bisa diterima.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kalimantanupdate.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!