Netanyahu, dalam sebuah pernyataan baru, mengatakan dia menekankan dalam percakapannya hari Jumat dengan Presiden AS Joe Biden bahwa dia menolak tuntutan Hamas untuk melakukan gencatan senjata.
Juga penarikan pasukan Israel dan pembebasan warga Palestina yang ditahan oleh Israel dengan imbalan sandera yang tersisa.
Dia mengatakan bahwa persetujuan berarti serangan Hamas yang menghancurkan lainnya “hanya masalah waktu saja.”
Netanyahu juga menolak seruan AS, sekutu terdekatnya, mengenai rencana pascaperang yang mencakup jalan menuju negara Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut penolakan terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima.
“Timur Tengah adalah tempat yang mudah terbakar. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mencegah konflik meluas di kawasan ini,” tambah Guterres.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!