Namun, FRB 20220610A memiliki keunikan sendiri.
Gelombang radio ini tidak hanya melibas alam semesta dalam waktu kurang dari satu milidetik, tetapi juga empat kali lebih energik dibandingkan FRB yang terdeteksi sebelumnya.
Sebuah studi awal bahkan mengungkap bahwa semburan ini melepaskan emisi energi setara dengan energi Matahari selama 30 tahun.
Jejak Kilatan Kosmik: Peran Teleskop Radio
Para ilmuwan memanfaatkan kekuatan teleskop radio untuk melacak jalur kilatan kosmik yang cepat.
Australian Square Kilometer Array Pathfinder (ASKAP) di Australia Barat dan Very Large Telescope milik European Southern Observatory di Chile menjadi alat penting dalam menentukan asal usul ledakan misterius tersebut.
Baca Juga: 10 Rahasia Ampuh: Memperbaiki Masalah Sinyal WiFi Lemah untuk Koneksi Tanpa Gangguan
Pengamatan ini membawa para peneliti kepada sebuah gumpalan benda langit raksasa.
Awalnya dianggap sebagai galaksi tak beraturan atau kelompok tiga galaksi yang berinteraksi, kini terungkap bahwa ledakan radio cepat berasal dari kelompok yang terdiri dari setidaknya tujuh galaksi yang sangat dekat satu sama lain, sehingga semuanya dapat masuk ke dalam galaksi Bima Sakti.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan