Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani menegaskan bahwa serangan sewenang-wenang tidak akan menghasilkan apa-apa selain memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan.
Serangan militer ini merupakan kelanjutan dari dukungan tak tahu malu yang telah dijanjikan Amerika Serikat dan Inggris terhadap kejahatan perang rezim Zionis terhadap Gaza selama 100 hari terakhir, tambah Kanaani.
"Sementara rezim Zionis terus melakukan agresi dan kejahatan perangnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Amerika Serikat dan Inggris berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dunia dari kejahatan rezim palsu, biadab, dan agresif ini, melawan rakyat Palestina dengan memperluas payung dukungannya terhadap rezim Zionis," kata Nasser Kanaani pada 12 Januari 2024, dikutip murianetwork.com dari Al Mayadeen English.
Baca Juga: Usai Dibombardir AS dan Inggris, Militer Yaman Bakal Targetkan Sumber Ancaman Darat dan Laut
Hizbullah
Hizbullah mengutuk keras agresi biadab Amerika-Inggris terhadap negara persaudaraan Yaman, keamanan dan kedaulatannya, serta rakyatnya yang bebas dan terhormat.
Mereka juga mengatakan bahwa Yaman berdiri teguh, berani, dan penuh tanggung jawab oleh rakyat Palestina dan perlawanan mereka yang gagah berani.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: senayanpost.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!