Palembang, murianetwork.com -- Presiden Ekuador Daniel Noboa pada Rabu menyatakan perang terhadap kartel narkotika setelah kekerasan antara kelompok kriminal tersebut dengan aparat keamanan selama tiga hari.
Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal Radio Canela, Noboa membahas "aksi teroris" dan kekerasan yang meningkat dramatis di negeri tersebut.
"Kita menyatakan perang. Kita tidak boleh menyerah kepada teroris ini. Kita akan melakukan apa yang diperlukan untuk menghapus rasa tidak aman. Kelompok kriminal ini mungkin mengira bisa menjatuhkan presiden dengan menyerang stasiun televisi dan menyandera aparat keamanan. Mereka tidak akan berhasil," kata Noboa.
Akibat kekerasan bersenjata tersebut, sebanyak 11 orang aparat keamanan tewas.
Kekerasan itu meliputi pembakaran kendaraan, blokade dan pemboman di sejumlah propinsi.
Sementara itu, lembaga pemasyarakatan nasional pada Rabu mengumumkan bahwa para narapidana telah menyandera 139 sipir penjara.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan