Kereta Jenazah Pakubuwono XIII: Sejarah, Rute Kirab, dan Fungsinya yang Sakral

- Senin, 03 November 2025 | 11:00 WIB
Kereta Jenazah Pakubuwono XIII: Sejarah, Rute Kirab, dan Fungsinya yang Sakral

Rute Kirab Menuju Loji Gandrung

Menurut Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, kirab jenazah akan dilakukan sebelum pemberangkatan ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, DIY pada Rabu (5/11/2025).

Rute kirab akan dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta, melewati Bangsal Magangan, Alun-Alun Selatan, keluar melalui Plengkung Gading, menuju Jalan Veteran, berbelok di perempatan Tipes ke Jalan Slamet Riyadi, dan berakhir di Loji Gandrung (rumah dinas Wali Kota Solo).

"Di Loji Gandrung, kereta akan berhenti sebentar untuk memindahkan peti jenazah dari kereta ke mobil ambulans yang melanjutkan perjalanan ke Imogiri," jelas Gusti Moeng.

Prosesi Penghormatan Terakhir

Dalam prosesi kirab nanti, rombongan akan terdiri atas para sentono, abdi dalem, prajurit keraton, dan keluarga besar kerajaan. Kereta jenazah akan ditarik enam hingga delapan ekor kuda dalam upacara penghormatan yang terbuka untuk masyarakat.

"Biasanya masyarakat berdiri di sepanjang jalan untuk memberi penghormatan kepada raja mereka," tutur Gusti Puger.

Pakubuwono XIII wafat di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru pada pukul 07.00 WIB. Kabar meninggalnya raja Surakarta ini telah dikonfirmasi oleh berbagai pihak keraton dan Perkumpulan Masyarakat Surakarta.


Halaman:

Komentar