“Megan membawa karakter yang kompleks dengan sangat jujur,” ungkapnya.
Tak ketinggalan, Yasmin Napper juga dapat pujian. Karakter yang dimainkannya tak dihadirkan dengan ledakan amarah atau tangisan dramatis. Justru, rasa sakit yang dipendam dan ditahan itulah yang membuat penampilannya begitu emosional dan halus.
“Yasmin kuat di rasa,” tutur Hadrah. “Di semuanya deh dia.”
Ia menegaskan, seluruh pemain memahami betul konsep ‘micro acting’ yang ia inginkan. Mereka mampu menahan emosi agar konflik justru terasa lebih nyata dan menusuk. Semua itu tentu tak lepas dari kerja sama intens selama proses persiapan. Diskusi dan eksplorasi karakter dilakukan secara mendalam jauh sebelum kamera mulai rolling.
Dengan kombinasi performa ketiga bintang muda itu, Hadrah yakin "Musuh Dalam Selimut" menawarkan pengalaman menonton yang berbeda. Film ini, pada akhirnya, menjadi ajang pembuktian. Bukti bahwa kualitas akting sejati seringkali terletak pada detail-detail kecil yang penuh makna, bukan pada gebyar adegan yang ramai.
Artikel Terkait
Mulan Jameela Bangga, Putri Semata Wayangnya Diterima di Kampus Bergengsi New York University
Citra Ridwan Kamil Anjlok, Pengamat Soroti Isu Moral sebagai Pukulan Terberat
Faby Marcelia Buka Suara: Pria yang Main Korban Itu Lampu Merah!
Suara Anji Manji Kembali, Siap Sambut Tahun Baru di Makassar