"Kami mau tunjukkan bahwa Indonesia itu bukan cuma pasar. Kita mampu bikin pertunjukan sekelas dunia. Malam ini, buktinya," lanjut Budi, penuh keyakinan.
Selama hampir dua jam, Brian menghidupkan panggung dengan 30 lagu. Dari Senja yang syahdu, Ma yang personal, hingga Jelly Air Island yang enerjik. Suasana makin panas ketika ia mengajak Warren Hue naik ke panggung. Duet mereka di lagu Getcho Mans dan Midsummer Madness benar-benar jadi kejutan yang menggemparkan.
Namun begitu, yang paling terasa adalah nuansa intim yang ia bangun. Penampilannya di Jakarta sengaja dirancang lebih emosional. Ia seperti mengajak penonton menyusuri lorong waktu, dari awal kariernya yang viral hingga karya-karya terbaru yang lebih matang. Terasa sekali, ini adalah perjalanan yang personal baginya.
Di sisi lain, malam itu juga terasa seperti sebuah perayaan. Perayaan atas identitas, budaya, dan ikatan yang tak pernah putus antara Brian dengan Indonesia. Sejak pertama kali meledak di kancah internasional, ia tak pernah benar-benar pergi. Dan malam itu, ia membuktikannya.
Artikel Terkait
Avatar 3: Suku Api Bangkit, Keluarga Sully Hadapi Ancaman Baru
Uya Kuya: Rumah Saya Ludes, Hampir Rp7 Miliar dan 23 Kucing Raib
Tanggapi Kritik, dr. Richard Lee Sumbang 100% Hasil Live untuk Korban Banjir
Cant Get You Out of My Head: Mengapa Lagu Kylie Minogue Itu Masih Terngiang di Pikiran?