Kepala SDN 02 Sukadami, Julaeha, menyambut positif kegiatan semacam ini. Menurutnya, dampaknya langsung terasa bagi warga sekolah.
Dukungan juga datang dari fasilitas kesehatan setempat. Puskesmas Sukadami melihat ini sebagai upaya kolektif untuk membangun kesadaran hidup sehat. Kolaborasi antara sekolah, tenaga medis, dan komunitas dinilai krusial. Biar pesan kesehatan ini nggak mandek setelah acara selesai.
Kepala Puskesmas Sukadami, dr Adi Pranaya, menyatakan apresiasinya.
Selain penyuluhan dan cek kesehatan, warga juga menerima bantuan berupa paket obat serta produk kesehatan untuk kebutuhan sehari-hari.
Intinya, pendekatannya adalah kedekatan. Dengan menyentuh kehidupan anak dan keluarga secara langsung, diharapkan kebiasaan sehat bisa tumbuh dari kesadaran sendiri. Bukan dengan larangan yang menakut-nakuti, tapi dengan membekali ilmu. Supaya anak paham kapan harus bilang “cukup” pada es sirup atau kue manis, dan mulai lebih peduli pada tubuhnya.
Head of Corporate Sustainability Kalbe, Abi Nisaka, menegaskan hal ini.
Artikel Terkait
Brigitte Bardot, Ikon Prancis yang Pernah Bantah Kabar Kematiannya, Tutup Usia
2025: Tahun Penuh Cincin dan Gaun Pengantin di Dunia Selebriti
Wamenristek Stella Christie: Jangan Paksa Anak Belajar Coding, Kekuatan Otak Ada di Cara Berpikir
Bayi Alami Syok Anafilaktik Usai MPASI Pertama, Dokter Ingatkan Bahaya Alergi Makanan