Perang tak pandang bulu merenggut suami, ayah, dan saudara laki-laki. Di tengah kehampaan itu, perempuanlah yang berdiri di garis terdepan. Mereka memastikan keluarga tetap utuh. Data UN Women menyebutkan, kini satu dari tujuh keluarga di Gaza dipimpin perempuan. Angkanya lebih dari 16 ribu janda yang ditinggal pasangan dalam dua tahun ini. Beban yang mereka pikul bukan cuma duka. Ada tanggung jawab ekonomi yang menghimpit, plus beban emosional untuk menjaga agar anak-anak tetap punya harapan, meski hanya secuil.
Urusan Perempuan yang Terlupakan
Di tempat di mana sirene serangan terus berbunyi, urusan kesehatan reproduksi sering terlempar ke pinggir. Dianggap bukan prioritas. Padahal, perempuan hamil sekarang dilaporkan tiga kali lebih berisiko mengalami komplikasi. Penyebabnya jelas: kurang gizi dan layanan kesehatan yang amburadul.
Di sisi lain, ratusan ribu perempuan dan remaja putri berjuang untuk hal yang paling dasar. Membeli pembalut, mencari sabun, atau sekadar mendapat privasi untuk mengurus menstruasi mereka saja sulitnya bukan main. Situasi ini memaksa mereka menghadapi rasa sakit, rasa malu, dan ketakutan sekaligus. Semua itu terjadi di lingkungan yang sama sekali tak peduli pada martabat mereka sebagai manusia.
Penjaga Kehidupan di Tengah Kehancuran
Meski dunia melihat Gaza sebagai medan perang, sebenarnya ia juga jadi panggung bagi keteguhan hati yang tak terduga. Perempuan-perempuan ini adalah penjaga kehidupan. Di tenda pengungsian yang sumpek, mereka menyulap sisa bahan makanan untuk memberi makan puluhan orang. Mereka mengajari anak-anak dengan sabar, berusaha menciptakan ilusi normalitas agar mereka merasa masih bersekolah. Mereka merawat yang terluka, meski hanya bermodal keterampilan seadanya.
Peran mereka berlapis-lapis: ibu, guru, perawat, sekaligus pemimpin komunitas. Semua dijalankan tanpa upah, tanpa perlindungan yang memadai, dan tanpa kepastian esok hari. Bagi perempuan Gaza, bertahan hidup bukan cuma soal terus bernapas. Ini tentang memastikan orang-orang di sekitar mereka juga ikut hidup, dan tetap manusia.
Artikel Terkait
Rutinitas Skincare yang Bikin Glowing Ternyata Tak Perlu Ribet
Cara Cek Status Magang Nasional Gelombang Ketiga di Magang Hub
Inspirasi Hampers Natal 2025 untuk Calon Mertua, Ramah Kantong dan Penuh Makna
9 Produk Kecantikan Terbaru November 2025: Formula Lembut untuk Kulit Sensitif