“Saya sering lihat, kalau bawa mi instan ke sana, yang terjadi dikremes sama anak-anak, malah dimakan langsung. Yang kita tidak tahu cuci tangan juga tidak, dan lain sebagainya,” katanya menggambarkan realita yang kerap ia temui.
Kebiasaan seperti itu, jelas dia, membuka pintu lebar-lebar untuk infeksi dan penyakit pencernaan. Makanya, ia menekankan, donor atau relawan harus mikir dari hulu. Makanan seperti apa yang benar-benar bisa diolah di kondisi serba terbatas? Yang ideal sih makanan siap santap, aman tanpa dimasak, dan tahan lama.
Perhatian Khusus untuk Bayi di Bawah Setahun
Lalu bagaimana dengan bayi? Untuk mereka yang masih di bawah satu tahun, aturannya lebih ketat lagi. Satgas Bencana IDAI bersama Satgas ASI sudah menyiapkan pedoman khusus lewat buku Panduan Penanggulangan Bencana. Poin utamanya: jangan sampai asal kasih makan.
Kelompok usia ini sangat rentan. Prioritas mutlak adalah menjaga kelangsungan pemberian ASI dan menjamin keamanan setiap asupan yang masuk. Salah langkah sedikit, risikonya besar. Jadi, bantuan untuk mereka harus benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan mendesaknya.
Artikel Terkait
Kejutan Umrah yang Tak Sampai untuk Epy Kusnandar
Desember 2025, Sagitarius Disarankan Waspada dengan Kecemburuan dan Peluang Finansial
Persiapkan Akun SSCASN Sekarang, Hindari Kerepotan Saat Pendaftaran CPNS 2026 Dibuka
Bendera Merah Putih Terakhir yang Dipertahankan Bocah Korban Banjir