Di tengah hiruk-pikuk wisuda, ada satu nama yang bikin orang penasaran. Cuma satu huruf: Z. Mahasiswa Universitas Diponegoro ini baru saja lulus cum laude dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dengan IPK 3,58. Tapi yang bikin ceritanya menarik bukan cuma prestasinya, melainkan nama singkatnya yang sarat makna.
Bagi orang tuanya, huruf 'Z' itu bukan sekadar identitas. Itu adalah doa. Harapan agar anak mereka tumbuh jadi pribadi yang sederhana, tapi meninggalkan kesan yang dalam. Harapan yang sepertinya terjawab sudah, ketika namanya yang cuma satu suku kata bergema di Gedung Serba Guna Muladi Dome saat Wisuda ke-180 Undip.
Perjalanan Z menuju gelar sarjana itu nggak mulus-mulus amat. Butuh waktu 4 tahun 1 bulan 17 hari, penuh dengan penyesuaian. Ia masuk lewat SBMPTN di tahun 2021, di puncak pandemi. Bayangkan, kuliah perdana sampai pertemanan baru, semuanya harus dijalani lewat layar komputer.
“Masa itu tidak mudah. Saya kesulitan memahami materi dan membangun relasi dengan teman baru,”
akunya. Rasanya seperti berjalan sendiri di kabut. Namun begitu kampus kembali dibuka, semuanya berubah pelan-pelan. Z mulai menemukan ritmenya, beradaptasi, dan motivasi belajarnya yang sempat redup kembali menyala.
Nah, soal nama uniknya itu ternyata punya keuntungan tersendiri. “Karena nama saya cuma satu huruf, dosen dan teman-teman jadi cepat ingat,”
katanya sambil tertawa. Ada satu momen yang nggak akan dia lupa, saat masih kuliah daring dulu.
“Ada dosen yang masih mengingat saya di semester dua, padahal hanya mengajar di semester satu. Setiap pertemuan beliau selalu menyapa, jadi agak was-was juga kalau tiba-tiba dipanggil,”
kenangnya. Rasanya deg-degan, tapi sekaligus bikin merasa diperhatikan.
Artikel Terkait
MNC Insurance Beri Perlindungan Khusus untuk Calon Dokter di Unila
Perempuan Sudan: Kelaparan dan Kekerasan dalam Bayang-Bayang Perang
Catat Tanggalnya: Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025, Pahalanya Setara Setahun
Prancis dan IFI Galang Aksi Bersama untuk Tangkal Kekerasan Digital terhadap Perempuan