Janice Tjen: Dari Peringkat 413 ke Top 53, Sang Pembuat Sejarah Tenis Indonesia

- Rabu, 19 November 2025 | 20:42 WIB
Janice Tjen: Dari Peringkat 413 ke Top 53, Sang Pembuat Sejarah Tenis Indonesia

Janice Tjen: Sejarah Baru Tenis Indonesia dan Perjalanan Menuju Grand Slam

Dari Peringkat 413 ke Top 53 Dunia dalam Kurang dari Setahun

Indonesia kembali memiliki bintang tenis dunia yang bersinar terang. Janice Tjen, petenis putri berusia 23 tahun, berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah tenis Indonesia dengan meraih gelar tunggal WTA pertama dalam 23 tahun terakhir.

Prestasi Gemilang: Dua gelar WTA beruntun di Chennai Open 2025 dan Jinan Open 2025 mengantarkan Janice sebagai penerus Angelique Widjaja yang terakhir kali mencatatkan prestasi serupa pada 2002.

Lonjakan Peringkat Spektakuler: Dari posisi 413 dunia di Januari 2025 menuju Top 53 WTA dalam waktu kurang dari satu tahun - melonjak lebih dari 300 peringkat.

Dalam pertemuan eksklusif di Klub Kelapa Gading, tempatnya biasa berlatih, Janice tampil dengan aura tenang namun penuh tekad. Sorot matanya yang tajam mengisyaratkan determinasi yang tak mudah goyah.

Profil Singkat: Tiga Kata untuk Janice Tjen

Menurut kamu, tiga kata apa yang bisa mendeskripsikan dirimu dan kenapa?

"Strong, passionate, curious." Janice menjelaskan: "Karena aku memang passionate tentang tenis, dan strong itu karena aku beberapa kali ada momen ingin menyerah di karier ini. Tapi sampai sekarang aku tetap melanjutkan. Lalu curious, karena aku selalu penasaran gimana caranya terus improve dan jadi lebih baik."

Melewati Momen Kritis

Momen apa yang bikin kamu sempat berpikir mau menyerah aja?

"Di saat-saat tertentu, semua atlet pasti mengalami masa frustrasi ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, meski sudah kerja keras, latihan, dan melakukan semua yang kita pikir perlu untuk berkembang, tapi hasilnya belum terlihat."

Hal apa yang saat itu membuat kamu batal menyerah?

"Yang pasti orang-orang terdekat seperti orang tua, teman-teman, dan pelatih. Mereka terus memotivasi aku dan percaya bahwa aku bisa, tetap mampu bersaing, dan tetap bisa menjalankan karier ini."

Menjadi Pembuat Sejarah

Apa perasaan kamu bisa menjadi seorang history maker?


Halaman:

Komentar