Para peserta mendapatkan berbagai materi pelatihan inspiratif, termasuk pemberdayaan kewirausahaan PMI, peluang usaha di sektor perikanan, serta Program Petani Milenial yang membuka akses menjadi petani modern dengan teknik pertanian berkelanjutan.
Bank Mandiri juga memberikan edukasi mengenai akses pembiayaan produktif melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, peserta diperkenalkan dengan solusi digital Livin' by Mandiri dan Livin' Merchant untuk mendukung transaksi dan pengelolaan bisnis secara efisien.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2011, program Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara. Melalui fase baru Program Bapak Asuh, Bank Mandiri berupaya menciptakan ekosistem wirausaha berbasis komunitas yang tidak hanya memperkuat ekonomi keluarga mantan PMI, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Program ini juga memperkuat sinergi multipihak antara pemerintah daerah, pelaku bisnis, dan alumni PMI sukses. Pendekatan kolaboratif ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Bank Mandiri percaya bahwa kekuatan ekonomi nasional bertumpu pada kemandirian masyarakatnya. Melalui Program Bapak Asuh, kami ingin menghadirkan manfaat nyata bagi para mantan PMI agar mereka bisa mandiri di negeri sendiri dengan menjadi pelaku usaha yang berdaya saing," tutup Yoga.
Artikel Terkait
CPO Bangkit dari Titik Terendah, Dipicu Aksi Beli dan Sinyal Ekspor
Rupiah Merangkak Naik di Tengah Gejolak Global, Fokus Beralih ke Risalah Fed
IHSG Cetak 24 Kali Rekor Tertinggi Sepanjang 2025, Market Cap Tembus Rp16.000 Triliun
BEI Siap Lepas dari Model Keanggotaan, Demutualisasi Digodok Serius