Di balik volume penyaluran yang masif, BULOG tidak mengabaikan aspek kualitas beras. Proses pemeliharaan beras di gudang dilakukan secara komprehensif, mulai dari pemeriksaan awal, pengawasan rutin harian, mingguan, bulanan, hingga semester. Setiap gudang dijaga kebersihannya melalui proses sanitasi, spraying, dan fumigasi jika ditemukan indikasi hama atau penurunan mutu.
Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa BULOG terus melakukan upaya ekstra dalam menjaga kualitas beras selama proses penyimpanan hingga penyaluran. "Dengan penyerapan produksi dalam negeri yang telah tembus lebih dari 3 juta ton, BULOG melakukan berbagai langkah penjaminan kualitas sebelum stok disalurkan. Kami pastikan beras yang diterima masyarakat adalah beras layak konsumsi dan sehat," tegasnya.
Jika ditemukan tanda-tanda penurunan kualitas, BULOG segera mengambil tindakan korektif seperti pemisahan, reprocessing (pengolahan ulang), atau pemilahan menggunakan mesin modern. Prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired, First Out) juga diterapkan untuk mengoptimalkan sirkulasi stok dan mencegah penumpukan di satu lokasi.
Sebelum disalurkan, beras SPHP selalu melalui pengecekan ulang kualitas secara kualitatif dan kuantitatif. Langkah ini memastikan hanya beras yang layak konsumsi dan memenuhi standar mutu pemerintah yang sampai ke masyarakat.
Inovasi Penyimpanan Beras Masa Depan
Sebagai bentuk antisipasi untuk penyimpanan jangka panjang, BULOG berencana menerapkan metode Cocoon pada tahun 2026. Teknik penyimpanan ini menggunakan sungkup plastik kedap udara yang mampu mengontrol kadar karbondioksida dan meminimalkan oksigen. Metode ini efektif menghambat pertumbuhan hama tanpa bergantung pada pestisida kimiawi.
Dengan sistem pengawasan yang ketat, kolaborasi lintas sektor, serta dukungan penuh pemerintah, BULOG memastikan stok beras nasional tetap aman, berkualitas tinggi, dan siap disalurkan kapan pun dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Artikel Terkait
IHSG Mengawali Pekan dengan Sentimen Positif, Rupiah Justru Melemah Tipis
IHSG Diproyeksi Terbatas, Investor Berharap pada Santa Claus Rally di Akhir Tahun
Wall Street Berakhir Lesu, Pasar Tunggu Santa Claus Rally di Sisa 2025
Satgas Beras Beri Teguran ke 987 Pengusaha, Sementara China Pecahkan Rekor Kereta Cepat