Pembangunan gudang di lokasi yang dekat dengan sentra produksi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi logistik dan menekan biaya operasional. Selain itu, sebagian gudang akan dilengkapi dengan fasilitas pengolahan modern seperti Rice Milling Unit dan dryer untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah komoditas pangan.
Kapasitas Gudang dan Target Waktu Pengerjaan
Kapasitas setiap gudang Bulog yang baru akan bervariasi, disesuaikan dengan luas wilayah dan potensi lumbung pangan setempat. Kisaran kapasitasnya antara 1.000 ton hingga 7.000 ton. Bulog menargetkan pembangunan dapat dimulai tepat pada awal 2026 dan ditargetkan rampung seluruhnya dalam waktu satu tahun.
Pendanaan proyek strategis nasional ini akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan nilai investasi sekitar Rp 5 triliun. Proyek pembangunan gudang ini juga akan melibatkan perusahaan konstruksi BUMN, mendukung sinergi antar badan usaha milik negara.
Artikel Terkait
Analisis Kinerja Metland (MTLA) Kuartal III 2025: Pendapatan Rp1,13 T & Strategi Ke Depan
Tarif Baru Pajak Bahan Bakar Hijau (SAF) Singapura: Berapa Biaya yang Harus Dibayar Penumpang?
Banjir Impor Ancam 6 Sektor Industri: Kemenperin Soroti Textil, Alas Kaki, dan Baja
Redenominasi Rupiah 2025-2029: Jadwal, Contoh, dan Dampaknya