Gelombang mudik Natal dan Tahun Baru tahun ini benar-benar terasa. Data terbaru dari Kementerian Perhubungan menunjukkan, dalam sembilan hari pertama masa angkutan Nataru 2025/2026, sudah lebih dari 10 juta orang memilih naik angkutan umum. Tepatnya, angkanya mencapai 10.117.847 penumpang.
Itu artinya ada kenaikan hampir 5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski arusnya begitu padat, pihak Kemenhub menegaskan bahwa keselamatan tetaplah yang utama.
“Sepuluh juta orang telah melakukan perjalanan dengan angkutan umum selama Nataru 2025/2026. Namun keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” tegas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi, Sabtu (27/12).
“Kami terus tekankan kepada para operator untuk meningkatkan pengawasan operasional. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mematuhi aturan, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta menyesuaikan perjalanan dengan kondisi cuaca,” sambungnya.
Kalau dirinci, kereta api masih jadi primadona dengan 3,5 juta lebih penumpang. Disusul oleh pesawat yang mengangkut sekitar 2,4 juta orang. Lalu ada penyeberangan, angkutan laut, dan bus antar kota dari terminal tipe A dan B yang masing-masing mencatat angka antara 1,5 hingga 1,7 juta penumpang.
Namun begitu, arus kendaraan pribadi ternyata tak kalah ramai. Dari gerbang tol Jakarta saja, kendaraan yang keluar sejak H-7 hingga H 1 Natal nyaris mencapai 1,6 juta unit. Sementara yang masuk sekitar 1,48 juta.
Di sisi lain, pergerakan di jalan arteri justru lebih padat lagi. Di wilayah Jabodetabek, volume kendaraan yang keluar hampir menyentuh 4,8 juta unit. Angka yang luar biasa besar.
“Untuk mengantisipasi antrean kendaraan akibat kepadatan lalu lintas di jalan tol, sudah diterbitkan Surat Keputusan Bersama yang mengatur tentang manajemen lalu lintas. Pengaturan ini disesuaikan dengan kondisi jalan berdasarkan pertimbangan atau diskresi Korlantas Polri,” jelas Titis.
Melihat kondisi ini, Kemenhub pun mengingatkan para pemudik untuk selalu waspada. Terutama dengan cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu perjalanan. Mereka diminta rajin memperbarui informasi dan patuh pada petugas di lapangan.
“Bagi masyarakat yang sedang bepergian dan berlibur, kami imbau untuk selalu berhati-hati, perbaharui informasi terutama mengenai cuaca dan kepadatan melalui nomor-nomor darurat yang tersedia maupun media sosial, serta selalu patuhi arahan petugas di lapangan,” pesan Titis lagi.
Posko Pusat sendiri bakal siaga 24 jam hingga 5 Januari mendatang, berfungsi sebagai pusat kendali untuk memastikan perjalanan mudik berjalan lancar.
Artikel Terkait
KKP Pasang Scanner Radioaktif Baru untuk Genjot Ekspor Udang ke AS
Gen Z Ramai-Ramai Konsultasi Tarot, dari Cinta hingga Proyeksi Ekonomi
Libur Natal 2025: Hunian Hotel Tak Merata, Jakarta Jauh dari Target
Jawa Timur Jadi Penentu Swasembada Gula Putih Tahun Depan