Paparan Bareskrim soal laporan dugaan ijazah Jokowi menuai tafsir. Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma, atau yang akrab disapa dokter Tifa, melihat ada 'sinyal' terselip di dalamnya.
Lewat akun Twitter (X)-nya pada Jumat lalu, Tifa menyoroti presentasi Bareskrim yang mengungkap status penerimaan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980. Menurutnya, ada beberapa poin yang janggal dan memantik pertanyaan serius.
Intinya begini: berdasarkan paparan Bareskrim, Joko Widodo disebut diterima di jalur Sarjana Muda (SM). Nah, ini yang jadi soal. Dokter Tifa mempertanyakan, bagaimana mungkin nama Jokowi muncul di pengumuman penerimaan mahasiswa lewat jalur PP-1 di sebuah koran Yogyakarta tanggal 18 Juli 1980, kalau jalurnya memang SM?
Potongan koran itu sendiri, kebetulan, sempat ditampilkan Bareskrim sebagai barang bukti.
"Artinya, apakah Bareskrim tanpa sengaja atau sengaja, mengirim sinyal bahwa mereka mencurigai Koran KR Palsu?" tulis Tifa. Ia menduga, penampilan potongan koran itu bisa jadi isyarat bahwa aparat menaruh curiga pada keotentikan dokumen tersebut. Tentu saja, ini masih dugaan. Tapi cukup membuatnya bertanya-tanya.
Lalu, muncul pertanyaan lain yang lebih luas. Jangan-jangan, paparan Bareskrim itu adalah semacam undangan terselubung untuk meneliti lebih jauh ratusan dokumen terkait ijazah presiden ketujuh kita itu?
Kalau benar itu sinyal, kata Tifa, maka sinyal itu ditangkap. Ia bersama Roy Suryo dan Rismon Sianipar menyatakan siap mengkaji ulang sekitar 709 dokumen yang dimaksud. "Tunggu ya, kami akan teliti ke 709 dokumen itu," ujarnya.
Artikel Terkait
Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat: Jangan Cuma Duduk di Kursi, Tapi Pangkulah Jabatan
Pilkada Lewat DPRD: Dalih Penghematan atau Akal-Akal Elite?
Pengakuan Yusril: Mundur Demi Gus Dur, Rekonsiliasi Diam-Diam di Balik Pemilu Presiden 1999
Adik Prabowo Bantah Isu Lahan Sawit, Sebut Fitnah dari Pelaku Perusak Lingkungan