Tantangan Mengubah Citra Pusat Thrifting
Efrial (47), pedagang topi bekas sejak 1995, mengungkapkan bahwa mengubah citra Pasar Senen akan sulit. Lokasi ini telah mengakar kuat di benak masyarakat sebagai tujuan utama thrifting di wilayah Jabodetabek dan Banten.
"Kayaknya susah (dijadikan pusat brand lokal), soalnya dari dulu tahunya di sini begini. Dari mana-mana aja, Jabodetabek, Serang, Banten, belanjanya ke sini semua," kata Efrial, yang juga menyatakan ketidaksetujuannya dengan rencana pembatasan impor pakaian bekas.
Langkah dan Komitmen Pemerintah
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan pertemuan dengan perwakilan pedagang. Deputi Bidang Usaha Kecil, Temmy Satya Permana, menyatakan kesiapan pedagang untuk beralih, meski proses transisi diprediksi membutuhkan waktu.
Secara paralel, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengonfirmasi akan menerbitkan aturan baru untuk menindak praktik impor pakaian bekas, memperkuat komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan brand lokal.
Rencana rebranding Pasar Senen ini menjadi pembahasan penting yang mempertemukan kepentingan revitalisasi ekonomi lokal dengan nasib para pedagang tradisional yang telah membangun usaha mereka selama puluhan tahun.
Artikel Terkait
BNI Siapkan Rp 636 Miliar dan Tim Siaga 24 Jam untuk ATM Nataru di Suluttenggomalut
Tiket KAI Ludes 91,5% untuk Mudik Nataru, Malam Natal Jadi Puncak Keramaian
DKI Jakarta Pertahankan Tahta UMP Tertinggi 2026, Dua Provinsi Tertinggal
ARPU Telekomunikasi Bangkit, XL Axiata Cetak Lonjakan Fantastis