"Teknologi mekanisasi bukanlah hal yang rumit. ITS memiliki SDM dan kompetensi untuk mendesain dan memproduksinya," tegas Rektor ITS.
Dukungan untuk Produksi Massal Alat Pertanian
Menurut Bambang, tantangan terbesar bukanlah pada tahap riset, melainkan pada pembiayaan untuk produksi massal. Kepastian dukungan dari Kementerian Pertanian ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dengan para alumni ITS dan mitra industri.
Sinergi ini akan semakin kuat dengan rencana Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk bergabung dalam Majelis Wali Amanah ITS periode 2026.
Komitmen Alumni ITS Dukung Implementasi
Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITS, Wiluyo Kusdwiharto, menegaskan komitmen para alumni untuk mengawal implementasi kerja sama ini sehingga memberikan manfaat nyata bagi negara.
"Kami ingin MoU ini benar-benar konkret dan memberi dampak untuk bangsa," kata Wiluyo.
Dia juga menyampaikan bahwa Reuni Akbar ITS 2025 dihadiri oleh sekitar 2.500 peserta dan menjadi wadah untuk memperkuat jejaring serta komitmen kontribusi alumni bagi negeri.
Artikel Terkait
TOBA Siapkan Rp586 Miliar untuk Buyback Saham, Stabilkan Harga di Tengah Gejolak Pasar
RATU Amankan Akuisisi Strategis di Blok Migas Madura
UMP DKI Tembus Rp5,7 Juta, Airlangga Janjikan Pemulihan Ekonomi Aceh
Dedi Mulyadi Tekan Rem, Izin Perumahan di Jabar Dihentikan Sementara