PGE (PGEO) Percepat Ekspansi, Targetkan Kapasitas Panas Bumi 1,8 GW pada 2033
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) atau PGEO secara agresif mengejar peningkatan kapasitas terpasang energi panas bumi. Perusahaan menargetkan kapasitas sebesar 1 gigawatt (GW) dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, dengan tujuan jangka panjang mencapai 1,8 GW pada tahun 2033.
Strategi Tiga Pilar Ekspansi PGE
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, mengungkapkan bahwa strategi ekspansi portofolio panas bumi perusahaan bertumpu pada tiga pilar utama. Pilar tersebut meliputi pengembangan pembangkit listrik, industrialisasi hilir, serta pengembangan produk dan solusi beyond electricity atau di luar kelistrikan.
"Upaya tersebut kami wujudkan melalui pengembangan berbagai proyek strategis dan persiapan ekosistem green hydrogen terintegrasi dengan pendekatan beyond electricity," jelas Julfi dalam keterangan resminya.
Fokus pada Pertumbuhan Jangka Panjang dan Kinerja Keuangan
Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, menegaskan fokus perusahaan saat ini adalah pertumbuhan jangka panjang. PGE berinvestasi dalam proyek-proyek quick win untuk meningkatkan kapasitas terpasang dan produksi, yang pada akhirnya akan memperkuat fondasi keuangan perseroan.
Hingga 30 September 2025, PGE membukukan pendapatan sebesar USD 318,86 juta, tumbuh 4,2% year-on-year (yoy). EBITDA perusahaan tercatat sebesar USD 248,97 juta dengan laba bersih USD 104,26 juta. Aset PGE mencapai USD 2,96 miliar dengan posisi kas USD 284,97 juta.
Laba bersih mengalami tekanan akibat peningkatan biaya keuangan dari penerapan PSAK 223 dan perkembangan proyek panas bumi. Biaya bunga selama masa pembangunan (IDC) untuk PLTP Hululais Unit 1 & 2 sementara dicatat sebagai beban. Sementara itu, beban bunga dari PLTP Lumut Balai Unit 2 yang sudah beroperasi komersial sejak Juni 2025 juga turut mempengaruhi, bersama kenaikan beban penyusutan sebesar 9,61%.
Yurizki menegaskan bahwa koreksi pada bottom line ini adalah bagian dari investasi untuk mendukung pertumbuhan masa depan. Margin EBITDA disebutnya masih dalam kisaran yang sehat.
Artikel Terkait
Kinerja MDLA 2025: Laba Bersih Tumbuh 16.3% Capai Rp294 M di Kuartal III
PIK2: Kota Berkelanjutan & Bebas Banjir di Hari Kota Sedunia 2025
Siapa Pemilik Saham BEEF? Profil Lengkap dan Struktur Kepemilikan PT Estetika Tata Tiara Tbk
Prabowo Ajak Dukung Investasi Asing: Kunci Kemakmuran Indonesia