Purbaya menargetkan dalam dua kuartal ke depan, atau sekitar akhir kuartal pertama tahun 2026, hasil perhitungan potensi penerimaan negara yang lebih realistis sudah dapat terlihat. "Dari situ saya bisa ukur sebetulnya potensi saya berapa sih yang real, nanti kalau saya turunkan, kurangnya berapa, dampak pertumbuhan ekonominya berapa," kata Purbaya.
Meski rencana penurunan tarif PPN sudah disiapkan, Purbaya menegaskan bahwa dirinya akan berhati-hati dalam mengambil keputusan, mengingat ia baru menjabat kurang dari dua bulan. "Sampai akhir tahun berapa sih kemampuan tax collect kita yang betul dengan perbaikan sistem, nanti saya hitung semuanya," jelasnya.
Menurutnya, meski dikenal sebagai figur yang berani mengambil risiko, Purbaya memastikan bahwa dirinya akan bersikap hati-hati dan tidak gegabah dalam membuat kebijakan. "Jadi walaupun saya sembarangan kayak koboi, enggak, saya pelit dan hati-hati. Kalau jeblok nanti di atas 3 persen, defisit saya," sebut Purbaya.
Artikel Terkait
PP 38/2025 Resmi Berlaku: Ini Syarat Pinjaman APBN untuk Daerah, BUMN, dan BUMD!
Beasiswa Bahasa Inggris PNM Peduli: 100 Siswa & Guru dengan Cerebral Palsy Buktikan Akses Pendidikan Setara Itu Nyata!
AirAsia (CMPP) Rugi Rp995 Miliar, Tapi Kok Arus Kasnya Masih Positif?
UNVR Melonjak 40%! Ini Saham Blue Chip Lain yang Siap Eksplosif di 2024