Untuk mengatasi ketimpangan daya saing produk olahan tambang, Todotua sedang meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan relaksasi kebijakan fiskal.
"Kita ini sekarang Kementerian Investasi progres aktif, kita bicara dengan Kementerian Keuangan beberapa hal strategis yang memang kita mintakan untuk bagaimana kita memitigasi supaya ini menjadi kompetitif," jelas Todotua.
Perbaikan Ekosistem Investasi
Beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing industri hilirisasi Indonesia meliputi perizinan, regulasi, ekosistem tenaga kerja, energi, dan rantai pasok.
Siklus Investasi Indonesia vs Vietnam
Todotua menyoroti perbandingan siklus investasi Indonesia dengan Vietnam. "Vietnam hari ini cycle investasi mereka itu 1,5-2 tahun. Di kita, cycle investasi kita itu kurang lebih masih di angka 4-5 tahun, 2 tahun dia konstruksi. Ini PR besar," katanya.
Reformasi Perizinan melalui PP No. 28/2025
Pembenahan perizinan sedang diupayakan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Saat ini sudah ada 132 perizinan yang bersifat fiktif positif.
Izin fiktif positif merupakan ketentuan dimana jika permohonan perizinan tidak ditindaklanjuti dalam jangka waktu tertentu, maka dianggap disetujui secara hukum.
Percepatan Perizinan Hotel
Sebagai contoh keberhasilan reformasi, pengajuan perizinan hotel sudah dipangkas menjadi hanya 28 hari. Hal ini didukung pelaksanaan perizinan yang dapat berjalan paralel dengan pembangunan konstruksi.
"Kita punya perizinan yang berisiko besar seperti itu tadi ada beberapa persoalan klasik seperti tata ruang, izin lokasi, amdal dan PPB. Tidak menghilangkan esensinya, tetapi kita melakukan sekarang strateginya paralel," jelas Todotua.
Artikel Terkait
AKRA Pangkas Modal JTT Rp405 Miliar: Strategi Baru atau Sinyal bagi Investor?
Wall Street Melejit 345 Poin! Ini 3 Faktor Kunci Jelang Keputusan The Fed 2025
Apple Tembus USD 4 Triliun! Rahasia Di Balik Kesuksesan iPhone 17 & iPhone Air yang Mengejutkan
Rahasia di Balik Laris Manisnya Rumah Subsidi: 205.000 Unit Terserap, Ini Kata Kementerian PKP!