Saham Konglomerat Tumbang: Analis Sebut Aksi Jual Panik Berlebihan
IHSG terkoreksi tajam 1,87% ke level 8.117,15 pada perdagangan Senin (27/10/2025), dengan saham-saham konglomerat besar menjadi penekan utama indeks. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap rencana MSCI yang mempertimbangkan penggunaan data KSEI untuk menghitung free float saham.
Dampak pada Saham Grup Prajogo Pangestu dan Konglomerasi Lainnya
Kelompok usaha milik taipan Prajogo Pangestu mengalami tekanan jual paling signifikan. Beberapa saham bahkan sempat menyentuh batas auto rejection bawah:
- Barito Pacific (BRPT) -9,34% ke Rp3.300
- Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) -7,13% ke Rp2.030
- Barito Renewables Energy (BREN) sempat -14,99% sebelum ditutup -3,00%
- Petrosea (PTRO) -9,44% ke Rp6.475
Pelemahan juga meluas ke konglomerat lain seperti Grup Sinarmas (DSSA -12,83%), Lippo (MLPT -12,65%), dan Salim (AMMN -6,19%).
Penyebab Koreksi: Wacana Perubahan Metodologi MSCI
MSCI sedang menjajaki penggunaan laporan Monthly Holding Composition KSEI sebagai referensi tambahan perhitungan free float. Perubahan metodologi ini berpotensi menurunkan bobot saham besar dalam indeks MSCI.
Artikel Terkait
Saham BRMS & BREN Diprediksi Masuk MSCI 2025, Siap-Siap Cuan?
Rahasia Bank Sumsel Babel Ciptakan Generasi Melek Finansial Sejak Dini!
Purbaya Yudhi Sadewa Gebuk Importir Pakaian Bekas Ilegal: Siap-Siap Kena Denda, Penjara, dan Blacklist!
IHSG Diprediksi Rebound, Ini 6 Saham Pilihan dengan Rekomendasi Spec Buy Hari Ini!