Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia kini menunjukkan kebangkitan signifikan setelah lama dianggap sebagai sunset industry. Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI) menyatakan optimisme bahwa sektor TPT nasional mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia, didukung oleh nilai ekspor yang mencapai USD 11,9 miliar pada tahun 2024.
Ketua AGTI, Anne Patricia Sutanto, menegaskan bahwa industri garmen dan tekstil Indonesia bukan sedang melemah, melainkan beradaptasi melalui investasi dalam efisiensi energi, digitalisasi, dan keberlanjutan. Komitmen ini bertujuan menjaga daya saing produk Indonesia di pasar global serta mendukung ekspor nasional di tengah tantangan ekonomi dunia.
Industri TPT Indonesia telah menjadi kontributor utama ekspor nonmigas sekaligus penopang ekonomi daerah dengan menyerap jutaan tenaga kerja di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Pengusaha tekstil menekankan pentingnya kebijakan pemerintah yang seimbang antara melindungi industri dalam negeri dan membuka akses pasar global.
Artikel Terkait
Guncangan MSCI 2026: Saham Konglomerat Rontok, Aksi Jual Panik atau Peluang Beli?
DRMA Cetak Laba Rp428 Miliar di Tengah Resesi Otomotif, Kok Bisa?
IHSG Di Ujung Tanduk: Level 8.000 Terancam? Ini Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
Serv-Q Pertamina: Rahasia di Balik SPBU yang Selalu Bersih & Pelayanan Prima