Dolar AS Stabil Jelang Rilis Data Inflasi Kunci, Investor Fokus pada The Fed
Nilai Dolar AS menunjukkan stabilitas pada perdagangan Jumat (24/10/2025) dan diproyeksikan akan mencatatkan kenaikan mingguan yang moderat. Pasar keuangan global saat ini sedang menanti dengan cermat rilis data inflasi AS yang tertunda, yang diyakini akan menjadi penentu bagi keputusan Federal Reserve (The Fed) mengenai penurunan suku bunga pada pertemuan minggu depan.
Pergerakan Indeks Dolar AS dan Mata Uang Global
Berdasarkan data dari Yahoo Finance, indeks dolar AS, yang menjadi tolok ukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama dunia, bertahan di level 98.92. Secara keseluruhan, indeks ini menguat 0,37 persen sepanjang pekan. Sementara itu, nilai tukar Euro terhadap dolar hampir tidak berubah di posisi USD1,16195, meski secara mingguan masih tertekan sekitar 0,3 persen. Poundsterling Inggris juga stabil di USD1,3331, namun berada di jalur untuk mengalami penurunan mingguan sebesar 0,8 persen.
Yen Jepang dan Ekspektasi Kebijakan Bank Sentral
Yen Jepang bergerak relatif datar di kisaran 152,58 per dolar AS. Pergerakan ini terjadi setelah pelemahan pada sesi sebelumnya, di tengah data yang menunjukkan inflasi inti konsumen Jepang masih konsisten di atas target 2 persen Bank of Japan. Kondisi ini terus memperkuat ekspektasi pasar akan adanya kenaikan suku bunga dari bank sentral Jepang dalam waktu dekat.
Faktor Penentu Pasar Valuta Asing Minggu Depan
Selain pertemuan bank sentral di Jepang dan AS, fokus investor juga teralihkan pada pertemuan bilateral yang akan datang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan yang dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan minggu depan ini memicu harapan akan adanya terobosan solusi untuk meredakan ketegangan perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.
Joseph Capurso, Kepala Ekonomi Internasional di Commonwealth Bank of Australia, memberikan pandangannya, "Hasil terbaik yang dapat kami perkirakan adalah tercapainya kembali gencatan dagang. Namun, kami memiliki ekspektasi yang rendah terhadap hasil positif dari pertemuan itu. Kami juga menilai ekspektasi pasar secara keseluruhan rendah, sehingga reaksi nilai tukar mata uang minggu depan kemungkinan besar hanya akan bersifat moderat."
Artikel Terkait
MR.DIY Sentuh Angka 1.200 Gerai, Buktikan Geliat Ritel Sampai ke Sumbawa
Dompet dan Filsafat: Saat Uang Bercerita tentang Hidup yang Kita Pilih
Gudang di Bogor Berangkatkan 48 Ton Durian Beku, Langsung Menuju Pasar Raksasa China
BPS Sulut Gandeng Media untuk Sukseskan Sensus Ekonomi 2026