Dalam kesempatan itu, dia juga memaparkan perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur, secara yoy, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2023 yang melambat dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Datangi Sritex, Gibran Singgung Pentingnya Greenflation, Bukan Masalah Receh
Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi sektor manufaktur dengan terjadinya penurunan produksi industri, investasi, dan perdagangan barang internasional.
Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 diproyeksikan lebih lambat dibandingkan periode yang sama tahun 2019, 2021, dan 2022.
Investasi di Jatim sampai triwulan III-2023 sebesar Rp100,86 triliun atau mencapai 90,00% dari jumlah investasi tahun 2022. Investasi di triwulan III-2023 sebesar Rp38,90 triliun, tumbuh 25,04% (qtq) dan 48,04% (yoy).
Baca Juga: Tinjau Puskesmas Toroh 1, Menko PMK Dampingi Presiden Pastikan Telah Milik Alat USG
Inflasi Jawa Timur pada Desember 2023 sebesar 2,92% (y-on-y), masih dalam target inflasi yang ditetapkan 3,0%±1.
Ekspor Desember 2023 mencapai US$2,16 miliar, naik 10,60% (y-on-y) dan 2,52% (m-t-m). Peningkatannya ditopang terutama Ekspor Non Migas sebesar 99,22% dari total ekspor.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id
Artikel Terkait
Gelombang PHK 2025 Sentuh 45 Ribu Pekerja, Jawa Tengah Puncaki Daftar
Surplus Transaksi Berajar RI Tembus Rp 66 Triliun di Tengah Awan Defisit
BRI Gelar Bazaar Kuliner UMKM 2025, Pacu Pasar di Medan
IHSG Sentuh Rekor Bersejarah Meski Ditutup Tipis di Zona Hijau