Demam Labubu Meredup, Saham Pop Mart Terjun Bebas

- Rabu, 31 Desember 2025 | 03:18 WIB
Demam Labubu Meredup, Saham Pop Mart Terjun Bebas

Sejak Agustus lalu, trennya memang cenderung turun. Saham Pop Mart sudah terdepresiasi sekitar 44 persen, menghapus nilai pasar lebih dari USD 25 miliar. Meski begitu, kalau dilihat dari awal tahun, posisinya masih lumayan naik lebih dari dua kali lipat. Bahkan valuasi perusahaannya masih dikatakan empat kali lebih besar dibanding pesaing lamanya, Sanrio Co.

Di lapangan, gejalanya konkret. Platform penjualan kembali Qiandao mencatat, harga rata-rata untuk set lengkap mini Labubu atau seri Big Into Energy sudah jatuh di bawah harga ritel resmi. Artinya, demam spekulasi yang dulu memanaskan pasar mulai kehilangan suhunya.

Menghadapi perlambatan ini, Pop Mart tak tinggal diam. Mereka kini bertaruh pada karakter kekayaan intelektual lainnya. Misi mereka jelas: meniru kesuksesan Labubu. Beberapa upaya sudah jalan, seperti lini Crybaby yang baru saja menggelar pameran di Shanghai. Ada juga boneka Twinkle Twinkle dan Hirono yang diandalkan.

Di sisi lain, menurut Jeff Zhang, analis Morningstar Inc., ada faktor lain yang mungkin ikut bermain. Beberapa investor kemungkinan sedang melakukan rotasi dari saham-saham konsumsi baru China untuk mengamankan keuntungan yang sudah mereka dapatkan. Ini terlihat dari pergerakan saham lain di hari yang sama. Produsen perhiasan Laopu Gold Co, contohnya, turun lebih dari 6 persen. Sementara Mixue Group, jaringan kedai teh bubble yang fenomenal, juga melemah hampir 4 persen.

Jadi, penurunan Pop Mart bukanlah cerita yang berdiri sendiri. Ia adalah bagian dari dinamika pasar yang lebih luas, di mana euforia bisa berbalik arah dengan cepat, dan investor mulai lebih hati-hati memilih tempat bertaruh.


Halaman:

Komentar