Hampir semua tiket kereta untuk mudik Natal dan Tahun Baru sudah habis terjual. PT Kereta Api Indonesia (KAI) melaporkan, hingga Minggu (28/12) pagi pukul 08.00 WIB, sebanyak 3.387.330 tiket untuk periode Nataru 2025/2026 telah ludes dibeli masyarakat. Periode angkutan ini sendiri berlangsung dari 18 Desember 2025 sampai 4 Januari mendatang.
Padahal, total kursi yang disediakan oleh KAI untuk layanan jarak jauh dan lokal adalah 3.506.104. Artinya, tinggal tersisa sekitar 118 ribu tiket lagi yang masih menganggur. Lumayan tipis, ya.
Kalau dirinci, penjualan tiket kereta jarak jauh ternyata sudah melampaui kapasitas. Angkanya mencapai 2.838.398 tiket, atau setara 102,8% dari total 2.761.048 tempat duduk yang ada. Kok bisa lebih dari 100%?
Menurut penjelasan KAI, fenomena ini wajar terjadi karena adanya penumpang dinamis. Maksudnya, ada penumpang yang naik atau turun di antara stasiun awal dan akhir perjalanan, sehingga satu kursi bisa dipakai lebih dari satu orang dalam satu perjalanan panjang. Jadi, meski kapasitas fisiknya tetap, okupansinya bisa tembus.
Di sisi lain, tiket untuk kereta lokal baru terjual 548.932 dari total 745.056 kursi. Itu berarti penyerapannya baru sekitar 73,7 persen.
Nah, sebagai bentuk apresiasi, KAI juga memberikan keringanan berupa diskon tarif sebesar 30 persen. Potongan harga ini berlaku untuk 1.509.080 tempat duduk pada rentang waktu 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Cukup menarik untuk mendorong minat perjalanan.
Berikut ini data harian jumlah penumpang yang tercatat, yang menggambarkan gelombang kepadatan selama Nataru:
18 Desember 2025: 157.301 pelanggan (data tetap)
19 Desember 2025: 202.369 pelanggan (data tetap)
20 Desember 2025: 209.925 pelanggan (data tetap)
21 Desember 2025: 223.654 pelanggan (data tetap)
22 Desember 2025: 227.134 pelanggan (data tetap)
23 Desember 2025: 233.671 pelanggan (data tetap)
24 Desember 2025: 259.333 pelanggan (data tetap)
Artikel Terkait
Tongkang Raksasa ALII Terseok, Volume Angkut Anjlok Lebih dari 50%
Di Balik Liburan, Kereta Petani dan Pedagang Tetap Jadi Nadi Ekonomi Rakyat
Indofarma Berbenah, Kerugian Menyusut Rp39 Miliar di Tengah Ancaman Delisting
AWAN Siapkan Strategi Cloud 2026, Hadapi Kenaikan Harga Server dengan Optimisme