Hingga pertengahan Desember 2025, pasar modal kita ternyata masih cukup ramai. Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan antrean perusahaan yang ingin go public atau mencari pendanaan lain tetap solid. Ini bukan cuma soal saham baru, tapi juga obligasi dan rights issue. Singkatnya, dunia usaha masih memandang pasar modal sebagai sumber dana yang strategis.
Kalau kita lihat lebih detail, sudah ada 26 perusahaan yang resmi tercatat sepanjang tahun ini. Mereka berhasil menghimpun dana segar yang jumlahnya fantastis, mencapai Rp18,11 triliun. Namun begitu, antrian belum berakhir. Masih ada sembilan calon emiten lainnya yang sedang bersiap di garis start, menunggu giliran untuk melantai di papan pencatatan BEI.
Dari sisi ukuran, komposisinya menarik. Mayoritas, yakni enam perusahaan, masuk kategori aset besar dengan nilai di atas Rp250 miliar. Satu perusahaan lagi berada di kelas menengah, dan dua lainnya merupakan usaha dengan aset relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa pasar modal kita ternyata menarik bagi beragam lapisan usaha, dari yang raksasa hingga yang lebih kecil.
Lalu, mereka berasal dari sektor apa saja? Ternyata cukup beragam. Sektor keuangan mendominasi dengan tiga perusahaan, disusul bahan baku dasar dengan dua perusahaan. Sementara itu, energi, teknologi, transportasi-logistik, dan industri masing-masing menyumbang satu calon emiten. Komposisi seperti ini mengisyaratkan bahwa sektor-sektor berbasis fundamental masih menjadi primadona.
Di sisi lain, pasar surat utang juga tak kalah sibuk. Hingga saat ini, tercatat 178 kali penerbitan obligasi dan sukuk yang melibatkan 79 penerbit berbeda. Dana yang berhasil digalang? Sungguh besar, yakni Rp209,4 triliun. Dan rupanya, masih ada 22 emisi lagi dari 15 penerbit yang sedang dipersiapkan.
Artikel Terkait
Ekonomi Kreatif Siap Jadi Mesin Penggerak, Ini Peta Jalan Menuju 2026
Coretax DJP Siap Berlaku 2025, Wajib Pajak Dimulai Aktivasi Akun Sekarang
Obligasi Hijau Bank Mandiri Diserbu Investor, Oversubscribed Lebih dari Tiga Kali Lipat
Emas dan Perak Cetak Rekor Baru, Dipacu Ketegangan Global dan Ekspektasi The Fed